
Surabaya, 24 September 2024 – Kepala BNN Provinsi Jawa Timur, BJP. Awang Joko Rumitro, S.I.K., M.Si menggelar acara press release di Aula Sawunggaling BNN Provinsi Jawa Timur pada Selasa, 24 September 2024. Tamu undangan yang hadir merupakan Kepala BNN Kota/Kabupaten Jawa Timur, staff,dan juga para wartawan. Acara ini membahas pencapaian yang telah diraih oleh BNNP Jawa Timur sepanjang tahun 2024 serta menyoroti langkah strategis untuk wilayah Madura.
Dalam paparannya, Bjp. Awang menegaskan bahwa wilayah Madura menjadi fokus utama BNNP Jawa Timur saat ini. “Wilayah Madura termasuk dalam zona hitam dengan tingkat kasus narkoba yang sangat tinggi. Ini menjadi tantangan besar bagi kami, terutama dengan berbagai fenomena yang terjadi di sana,” tegasnya.
Bjp. Awang memaparkan beberapa kasus mencengangkan di Madura. Salah satu kasus yang menyita perhatian adalah ditemukan seorang anak berusia 10 tahun di Sokobanah, Kabupaten Sampang, yang menjadi kurir narkoba dengan upah 15 hisapan sabu.
“Madura yang memiliki banyak pesantren ternyata tidak luput dari jeratan narkoba. Bahkan, ada kasus di mana seorang kiai mengajak santrinya mengonsumsi narkoba, menyebut sabu tidak haram karena tidak tercantum dalam Al-Qur’an. Ini adalah penyimpangan yang sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Bjp. Awang juga menyoroti fenomena bandar narkoba yang berperan bak Robin Hood. “Para bandar di Madura seolah-olah menjadi pahlawan di mata masyarakat karena membantu warga sekitar dengan uang hasil bisnis narkoba. Ini menciptakan dilema moral di masyarakat,” tambahnya.
Dalam upaya memberantas narkoba, BNNP Jawa Timur meluncurkan program “Madura Bersinar” (Bersih Narkoba). Program ini melibatkan deklarasi resmi yang dihadiri Kepala BNN RI beserta jajaran lainnya. “Deklarasi ini adalah langkah konkret kami dalam membangun kesadaran kolektif untuk melawan narkoba,” kata Bjp. Awang.
Kunjungan ke pesantren juga menjadi salah satu strategi pendekatan. “Kami ingin merangkul para kiai dan santri agar sadar akan bahaya narkoba. Bersama mereka, kami bisa menciptakan benteng moral yang lebih kuat di masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, BNNP Jawa Timur juga memperkenalkan alternatif sumber ekonomi bagi masyarakat Madura untuk mengurangi ketergantungan pada bisnis narkoba. “Kami mendorong pengembangan ekonomi kreatif berupa budidaya rumput laut da penanaman tembakau. Ini adalah upaya kami untuk memberikan pilihan ekonomi yang lebih sehat bagi masyarakat,” ujar Bjp. Awang.
Di akhir acara, Bjp. Awang mengajak para tamu, termasuk kepala BNN Kota dan Kabupaten, wartawan, serta staf BNN lainnya, untuk bersama-sama mewujudkan Madura Bersinar. “Sosial media adalah senjata kami dalam menjalankan strategi P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba). Kami berharap dengan adanya strategi melalui sosial media ini dapat mempercepat terwujudnya Madura bebas narkoba,” tutupnya.
Melalui acara ini, BNNP Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus berjuang memberantas narkoba dan membangun Madura yang lebih bersih dan sejahtera.
Penulis: Chintya Ihzabella