
Surabaya, 30 Januari 2025 – Transparansi dan akuntabilitas keuangan menjadi perhatian utama BNNP Jawa Timur. Dalam rangka memastikan laporan keuangan yang akurat, BNNP Jatim menggelar Penyusunan Laporan Keuangan Unaudited Tahun Anggaran 2024. Bertempat di ruang Aula Sawunggaling, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bagian Umum, serta staf BNN dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Kepala Bagian Umum BNNP Jatim, Drs. Wuryanto Sugiri, yang menyampaikan sekilas tujuan dari kegiatan ini sebagai upaya untuk mewujudkan good governance dalam pengelolaan keuangan instansi.
“Pengelolaan keuangan negara harus berlandaskan pada akuntabilitas yang berorientasi pada hasil, profesionalitas, dan keterbukaan untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang pengelolaan keuangan, terutama dalam penyusunan peraturan keuangan.” terangnya.
Menurutnya kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Unaudited Tahun Anggaran 2024, bertujuan untuk mengevaluasi serta mengidentifikasi permasalahan dalam laporan keuangan masing-masing satuan kerja, sekaligus memastikan apakah penyusunannya sudah handal.
Setelah memaparkan tujuan kegiatan, Drs. Wuryanto Sugiri juga menyampaikan langkah dalam penyusunan laporan keuangan adalah proses rekonsiliasi yang menjadi kunci dalam memastikan akurasi laporan tersebut. Proses ini untuk mencocokkan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem atau sub-sistem yang berbeda, berdasarkan dokumen yang sama.
Saat ini, proses keuangan menggunakan suatu aplikasi berbasis aplikasi yaitu SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi) dan MONSAKTI (Monitoring Sakti). Aplikasi ini menjadi salah satu langkah penting dalam mempersiapkan laporan keuangan unaudited Tahun Anggaran 2024 dengan baik. Setelah laporan keuangan disusun melalui tahapan ini, laporan tersebut akan diperiksa oleh pihak eksternal yaitu tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk dinilai kembali. Penilaian ini bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun sudah sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan dan aturan pemerintahan.
Kepala Bagian Umum BNNP Jatim juga mengharapkan dari kegiatan ini seluruh peserta yang hadir dapat menerima atau memahami dengan baik apa yang disampaikan oleh narasumber atau tim akuntansi BNN Pusat secara virtual. Sehingga peserta dapat menyusun laporan keuangan unaudited tahun anggaran 2024 dengan baik.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber dari Biro Keuangan BNN, Agung Ayu Hefy, yang menyampaikan bahwa laporan keuangan tingkat wilayah Jawa Timur untuk periode 12 sudah terselesaikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan tingkat wilayah di BNNP Jatim sudah bisa segera disusun.
Hefy juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain kewajiban untuk menyelesaikan monitoring rekonsiliasi daftar rincian pada aplikasi MONSAKTI, serta telah atau wajib melakukan jurnal aktual pada transaksi tagihan listrik, PDAM, telepon, internet, dan piutang. Serta sebelum tanggal 7 Februari 2025, jika tidak ada lagi catatan atau hal yang perlu diperbaiki, staf dapat melakukan tutup buku untuk periode 12 Tahun 2024.
Setelah itu, masing-masing perwakilan dari BNN Kota/Kabupaten di wilayah Jawa Timur menyampaikan laporan keuangannya secara bergantian, untuk memastikan bahwa setiap laporan telah disusun dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salah satu perwakilan dari BNN Kabupaten Trenggalek, Ani, menyampaikan “Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan dari tahun sebelumnya dan tahun ini, guna menelaah apakah ada pos-pos anggaran yang mencurigakan.”
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar wilayah dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan. Serta dari langkah-langkah yang telah diambil ini dapat terus dioptimalkan untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang lebih baik di masa depan, serta mendukung pencapaian good governance yang menjadi tujuan utama.