Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Rapat Koordinasi Dilkumjakpol Plus. Acara tersebut bertujuan untuk mendiskusikan kolaborasi implementasi pidana alternatif dalam rangka penanganan overcrowding dan perlindungan masyarakat di Jawa Timur.
Disebutkan bahwa kondisi lapas yang saat ini overcapacity dikarenakan banyaknya kasus narkotika.
Dalam paparanya Heni Yuwono, Ka Kanwilkumham Jatim menjelaskan bahwa 70% tahanan merupakan tahanan dengan kasus narkotika.
“Oleh karena itulah kita saat ini harus bisa memaksimalkan kolaborasi dalam rangka kolaborasi alternatif,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman, sehingga perlu kolaborasi dari berbagai pihak terkait.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan dari Polda Jawa Timur, Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, Ketua Kejaksaan Tinggi, Kabiro Hukum Provinsi Jawa Timur, Pimti Pratama di Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, serta Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dan Kepala Koordinasi Wilayah Bapas se-Jawa Timur.
Tujuannya adalah untuk memaksimalkan sinergi dalam menangani permasalahan lapas dan pemasyarakatan di wilayah . (Zahrus- Humas)
